Selasa, 15 Juni 2010

panjang umur, sehat dan tanpa pikun dengan gaya hidpu sehat

Evanston, kepikunan bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup, termasuk memilih pola makan yang sehat. Namun sebuah penelitian mengungkap, keduanya tidak saling berhubungan.
Temuan kontroversial ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan U.S. National Institutes of Health. Penelitian ini menganalisis 165 studi terdahulu tentang faktor risiko yang menyebabkan alzheimer atau pikun.
Dikutip dari Healthday, Selasa (15/6/2010), faktor-faktor biologis, perilaku, sosial dan lingkungan memang terkait dengan risiko seseorang untuk mengalami pikun. Namun hubungannya dinilai sangat kecil sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan.
Dr. Martha L. Daviglus dari Northwestern University yang memimpin penelitian itu mengatakan, salah satu faktor yang dipelajari adalah gaya hidup. Faktor yang dimaksud antara lain meliputi diet mediteranian, konsumsi asam lemak omega 3, olahraga dan mengisi waktu luang.
Selain gaya hidup, beberapa faktor seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan hiperkolesterolemia, serta depresi juga dinilai tidak memiliki hubungan yang meyakinkan dengan risiko alzheimer. Sedangkan menurut Dr. Martha,
risiko alzheimer paling kuat terdapat pada perokok dan penderita diabetes. Menurut peneliti, hanya faktor-faktor tersebut yang dapat memperbesar risiko penurunan kemampuan kognitif.
Para ahli memberikan tanggapan yang berbeda terkait temuan ini. Dr. Sam Gandy dari Mount Sinai School of Medicine sepakat bahwa untuk memastikannya perlu diadakan uji klinis.
Sementara peneliti alzhimer dari University of California, Greg M. Cole menilai temuan ini terlalu pesimistis. Menurutnya banyak kesalahan dalam penelitian tersebut karena hanya didasarkan pada studi epidemologis, sehingga kesimpulannya kurang meyakinkan.

Laporan penelitian ini dimuat di jurnal Annals of Internal Medicine edisi 15 Juni 2010.

Tidak ada komentar: